Senin, 24 November 2014

TAK SEORANG PUN YANG SUKA DIPERINTAH..!!

Kontroversi Asmo, bu DRN dan Bawahan
   SAYA pernah merasakan senangnya bersantap malam dengan nona  Ida Tarbell, ketua penulis biografi Amerika. ketika saya menyampaikan kepadanya bahwa saya sedang menulis artikel ini, kami membahas subjek yang amat penting, yaitu tentang berhubungan baik dengan manusia. dan dia katakan kepada saya bahwadia sedang menulis biografi tentang Owen D. Young.untuk itu dia mewawancarai seorang pria yang sudah duduk selama 3 tahun dikantor yang  sama dengan Young. lelaki itu mengtakan bahw selama waktu itu dia tidak pernah mendengar Owen D. Young memberi perintah langsung kepada siapapun.Dia selalu memberi saran, bukan perintah. Owen. D. Young tidak pernah berkata , misalnya, "Kerjakan ini atau kerjakan itu" atau " jangan kerjakan ini atau jangan kerjakan itu" melainkan dia akan berkata, "anda mungkin akan mempertimbangkan cara ini," atau "apakah menurut anda cara ini bisa berhasil" sering sekali dia akan mengatakan, setelah dia sudah mendiktekan sebuah surat, "bagaimana menuryt anda mengenai ini?". ketika memeriksa sebuah surat dari salah seorang assistennya, dia akan berkata, "mungkin apabila kita mengungkapkannya dengan cara ini akan kelihatan lebih baik." dia selalu memberi kesempatan bagi orang lain untuk mengerjkan sendiri segala sesuatunya, dia membiarkan mereka melakukan pekerjaannya, membiarkan mereka belajar dari kesalahan mereka.
  Teknik seperti itu membuat orang mudah memperbaiki kesalahannya. teknik seperti itu mampu  menyelamatkan rasa bangga seseorang dan memberinya perasan penting. cara itu mendorong semangat kerjasama, bukannya PENENTANGAN.
  Rasa marah yang disebabkan oleh perintah yang kutangajar, mungkin akan berakhir dalam waktu lama....bahkan bila perintah itu diberikan untuk mengoreksi suatu siuasi yang jelas memang buruk. sebut saja initial bu DRN seorang atasan sekaligus leader Quality Control pada suatu perusahaan otomotif ternama ber initial A-S-M-O di kawasan industri mm2100. menceritakan pada sekretarisnya bernama Sri, bagaimana salah satu anak buahnya atau bawahannya sebut saja Hasyim dan Topik melakukan kesalahan dalam inspeksi atau penulisan pada check sheet. kemudian atasan tersebut bergegas memanggil/meneleponnya dengan telepon yang ada di kantor kemudian menyuruhnya masuk keruangan . kenapa kalian bisa salah dalam bekerja, kenapa salah dalam inspeksi apakah kalian tidak bisa bekerja dengan baik? ujar bu DRN.

   Bawahan itu, Hasyim dan topik itu memang salah, inspeksinya kelolosan, tetapi mulai hari itu, bukan bukan hasyim dan topik yang membenci tindakan sang atasan, melainkan seluruh bawahan di Quality Control pada perusahaan itu berusaha melakukan segalanya agar bisa menyulitkan si atasan dan membuat pekerjaanya menjadi tidak menyenangkan.
   Bagaimana dia bisa mengatasi hal itu dengan cara berbeda? Jika Bu DRN bertanta dengan cara yang ramah " kenapa kalian bisa kelolosan?" dan kemudian memberi saran bahwa jangan sampai kelolosan lagi dan isi input check sheet dengan  lebih teliti lagi, dan bawahan itu dengan senang hati akan lebih baik dalam bekerja. lalu hasyim dan topik maupun kawan kawannya tidak akan marah dan merasa benci kepada BU DRN.
  Dengan cara mengajukan pertanyaan bukan hanya sebuah perintah kedengaran lebih menyenangkan; cara itu sering kli mendorong kreatifitas  orang-orang yang Anda tanya. Orang akan lebih suka menerima perintah jika mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan yang menyebabkan itu dikeluarkan
   Ternyata para pegawai itu memberikan banyak ide dan mengerjakantugas atau pekerjaan dengan sikap yang baik,benar dan tepat. dan prodksipun baik dan lancar...
Pemimpin yang efektif akan menggunakan..............

Ajukan pertanyaan sebagai pengganti memberi perintah langsung

2 komentar:

Tokoh ulama kota Depok

 Berikut beberapa tokoh ulama terkenal di Kota Depok: Ulama Senior 1. KH. Abdullah Syafi'i (Pendiri Pondok Pesantren Darunnajah) 2. KH. ...