Jumat, 28 November 2014

DOSA MANUSIA BERSUMBER DARI LIDAHNYA


         Bayangkan kalu kita menderita sariawan.  Tidak tanggung-tanggung, sariawan itu ada diatas lidah. Beberapa bagian lidah kita seolah melepuh dan menimbulkan luka cukup besar. Anda bisa bayangkan, betapa menderitanya kita selama beberapa hari. Makan tidak enak, bshksn lebih banyak dipaksakan ketimbang dinikmati karena mungkin kita terancam maag jika tidak makan. Bicarapun harus diatur sedemikian rupa jangan sampai menimbulkan gesekan pada bagian-bagian lidah yang luka.
Pada saat-saat lidah kita berkurang fungsinya, bahkan kita rasakan lebih banyak menyumbangkan rasa sakit, biasanya kita baru menyadari, betapa berharganya sepotong lidah bagi seorang manusia. Hanya karena lidah kita melepuh oleh sariawan saja, kita sudah merasakan betapa tersiksanya seluruh bagian rongga mulut kita, bahkan tidak nyamannya seluruh aktivitas hidup kita. Apalagi jika Allah swt. mencabutnya, kesengsaraan macam apa yang bisa menggambarkan penderitaan kita?
Allah swt. memberikan lidah kepada kita, miniman untuk dua fungsi utama. Pertama, mengecap rasa, sehingga kita bisa menikmati aneka makanan yang harus kita konsumsi sehari harinya untuk menunjang kebutuhan fisik kita. Dengan kemampuan lidah seperti itu, aktivitas makan kita lakukan tidak hanya sekedar mengisi perut untuk mensuplai energi ke seluruh tubuh, tetapi juga menikmati gigitan demi gigitan aneka sedap dari makanan yang sedang kita santap. Dengan kemampuan ini manusia bisa menikmati aktivitas makan sebagai aktivitas yang menyenangkan.
Kedua, lidah mengatur bunyi yang keluar dari rongga mulut kita sehingga memungkinkan kita mampu mengeluarkan suara dengan bermacam macam bunyi yang berbeda beda dalam bentuk kata-kata yang membuat kita bisa berkomunikasi dengan orang lain. Pada posisi ini lidah memiliki fungsi sosial yang sangat penting, yaitu mengkomunikasikan gagasan atau pesan antar sesama manusia yang memungkinkan manusia bisa hidup bermasyarakat dengan aturan-aturan yang mampu mereka pahami bersama.
Dengan fungsibutamanya itu, lidah menjadi anugrah besar bagi umat manusia, Ia menjadi salah satu dari berjuta nikmat Tuhan yang tidak bisa kita ukur dengan harta yang kita miliki. Akan tetapi, jika kita tidak mampu menjaga lidah kita, anugrah besar itu menjadi petaka besar dalam kehidupan kita.
Lidah bisa mempertemukan dua hati yang sebelumnya tidak  saling kenal. Lidah bisa mencairkan hati yang keras dan penuh amarah. Tetapi lidah juga bisa menusuk hati orang lain, mengobarkan permusuhan dan dendam bahkan menciptakan perang besar. Sepotong lidah bisa lebih buas dari mulut harimau, lebih tajam dari pisau silet dan lebih panas dari kobaran api.
PERSAHABATAN yang hangat bisa berubah menjadi permusuhan abadi karena lidah yang tidak terjaga. Hubungan harmonis dengan tetangga bisa berubah jadi pertengkaran sengit gara-gara lidah yang diumbar sesuka hati. Bahkan kelembutan hati seorang ibu bisa berubah jadi sumpah dan kutukan jika lidah tidak dikekang. Maka tidak heran jika Rasulullah saw. menyatakan bahwa kebanyakan dosa manusia bersumber dari lidahnya. Wallahu a'lam bishsawwab.
"sesungguhnya kebanyakan dosa anak adam berada pada lidahnya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tokoh ulama kota Depok

 Berikut beberapa tokoh ulama terkenal di Kota Depok: Ulama Senior 1. KH. Abdullah Syafi'i (Pendiri Pondok Pesantren Darunnajah) 2. KH. ...