Rabu, 09 April 2014

Puisi Untuk Kekasih "MELATI DALAM SUNYI"


Puisi Ini dipersembahkan Untukmu, Melatiku.
Semua Pengorbanan dalam berCinta.
Kisah Nyata yang Menjadi sebuah Karya.




"MELATI DALAM SUNYI"


Yang kukasihi..... 

Penuh sesak rasanya dada ini di pagi itu 
mungkin salah bukan dirimu 
tapi khayalku yang membubung setinggi gunung kecongkakan 
bukan maksud hatiku membuatmu hanyut dalam perasaan 
tapi ini syair lugu yang jadi............ 
Dua hati bertalian kasih rona nan suci 
fajar terbit menyentuh ribaan persada bumi 
kuntum melati sepasang indah bermandi embun di pagi 
kelam langit datang 
rintik air mata menanti.

Kala pandang menatap sana 
adakah kau dengar tangis merana rindu? 
tangah hari rasanya tengah malam 
nyanyian sendu di hati memilu 
terdampar hati dalam kesunyian mencekam 
ratap jeritan hampa jawaban 



Yang kukasihi......... 
Melati yang satu itu terlempar badai 
terpisahkan oleh bukit gunung 
bukit gunung nan besar menjulang kokoh tegak angkuh dan lagi tak mau tau 
apa daya untuk mencapai melati disana 
hasrat membara sentosa pasti...tak jua mau reda 
akan kutempuh meski jauh jalan melingkari bukit gunung itu
rimba hutan dan bebatuan tiada kuhiraukan 
kalau saja harapan untuk sampai pada melati itu tak ada 
terlalu jauh susah jalannya, akan kudaki bukit gunung yang tinggi menjulang itu dengan lunglai lututku 
kalau saja terlalu tinggi n terjalnya tebing gunung itu dan tak mungkin tercapai oleh pendakianku.

Aku akan berpikirrrrrrrrrrr 
Kucari jalan lain dengan membuat terowongan untuk menembus bukit gunung itu 
andaikata..meski sudah terlalu dalam terowongan itu dan terhalang kerasnya lapisan batu tebal aku tetap akan mencari kemungkinan yang terakhir ini 


Akan kuundur beberapa langkah 
akan ku amat amati bukit gunung itu 
berapa besar n tingginya 
kini saatnya jemari terjalin erat 
kutundukan muka aku berdoa... 
dalam gelombang cinta kasih yang mahadalam 
dalam celah celah kemungkinan kemurahan sang pencipta 
bukit gunung itu akan meletus dan rata dg tanah!!! 
tinggalah aku berjalan berlenggang untuk memetik melatiku itu 



Yang kukasihi.. 
Pelangipun akan memudar ketika rintik hujan reda 
kelamnya mendung sirna 
manakala sinar terang menghiasi kecerahan 
disaksikan langit biru kita bersanding selama lamanya 
kukan ingat sabdanya tentang "seni memindahkan gunung" 
tiada yang mustahil bagi orang percaya 



Yang Kukasihi; Melati Dalam Sunyi 




Untukmu Kekasihku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tokoh ulama kota Depok

 Berikut beberapa tokoh ulama terkenal di Kota Depok: Ulama Senior 1. KH. Abdullah Syafi'i (Pendiri Pondok Pesantren Darunnajah) 2. KH. ...