[Cek Fakta] Korban Gempa Palu Selamat Setelah 2 Minggu Tertimbun Lumpur?
pada 19 Okt 2018, 19:29 WIB
Liputan6.com menjadi media online yang terverifikasi
International Fact Checking Network (IFCN) @Poynter
Liputan6.com, Jakarta - Duka mendalam masih dirasakan korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7,4 dan gelombang tsunami melanda Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
Tak cukup sampai di sana, warga di sebagian daerah juga dihadapkan pada likuefaksi atau pencairan tanah yang menenggelamkan tempat tinggal mereka.
BACA JUGA
COMMERCIAL BREAK
Media sosial pun ramai dipenuhi video-video yang diambil saat gempa, likuefaksi, maupun saat proses penyelamatan korban, namun ada juga yang menyebarkan video kejadian lain yang diklaim sebagai kejadian di Palu.
Masyarakat diharapkan tidak terlalu cepat percaya pada kabar-kabar di media sosial yang belum pasti kebenarannya.
Klaim
Akhir-akhir ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya dua buah video yang menampilkan korban gempa Palu yang diselamatkan dari lumpur. Video pertama menampilkan penyelamatan seorang perempuan, sedangkan video kedua menampilkan penyelamatan seorang bayi.
Disebutkan bahwa bayi dan perempuan yang diduga ibunya itu diselamatkan dalam kondisi hidup setelah dua minggu terkubur dalam lumpur. Salah satu video dapat dilihat di situs Yukepo dalam sebuah artikelnya yang berjudul "Allahu Akbar! 2 Minggu Terkubur Genangan Lumpur, Bayi Ditemukan Selamat Usai Tangisannya Didengar Warga".
Dalam artikel tersebut, dituliskan bahwa kejadian terjadi di desa Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pada tanggal 13 Oktober 2018, dua minggu setelah gempa Palu, warga setempat mendengar suara tangisan bayi. Setelah dicari, mereka mendapati bayi tersebut masih dalam keadaan hidup.
Namun, mungkinkah seorang bayi dapat bertahan hidup setelah dua minggu terkubur dalam lumpur tanpa memperoleh makanan dan minuman sama sekali?
2 of 3
Fakta
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberi keterangan terkait erupsi Gunung Agung, Jakarta, Senin (27/11). Tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan klarifikasinya terkait kabar menghebohkan ini. Dalam akun Twitter resminya, ia membantah kebenaran dari kabar yang beredar.
"Tidak benar video yang mengabarkan 'Korban Palu, Sudah 2 Minggu Terkubur Lumpur Masih Selamat'," tulis Sutopo.
Ia membenarkan bahwa perempuan dan bayi itu merupakan korban dari gempa Palu, namun kejadian penyelamatan bukanlah dua minggu setelah gempa, melainkan malam setelah gempa terjadi.
"Video tersebut diambil relawan yang menyelamatkan ibu dan bayinya yang terseret likuefaksi di Jono Oge di Desa Langaleso pada 28/9/2018 malam setelah kejadian."
3 of 3
Kesimpulan
Video penyelamatan bayi dan perempuan yang berlumuran lumpur tersebut bukanlah diambil dua minggu setelah kejadian gempa Palu. Ibu dan bayi tersebut berhasil diselamatkan usai terseret likuefaksi yang terjadi pada malam sesaat setelah gempa terjadi.
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar