Rabu, 22 Januari 2014

Sejarah Hipnotis

Begitu banyak sumber-sumber yang menjelaskan tentang sejarah hipnotis, kapan hipnotis itu ada, dan bagaimana hipnotis itu bisa ada, untuk itu saya akan memberikan sebuah informasi tentang sejarah hipnotis yang saya rangkum dari beberapa sumber.
            Sampai saat sekarang, tak seorangpun yang dapat memastikan kapan hipnotis itu muncul dan mulai berkembang, penggunaan metode hipnotis telah ada sebelum sejarah hipnotis itu sendiri tercatat. Hipnotis telah ada sejak pemikiran itu ada, namun pada zaman dahulu, hipnotis digunakan pada ritual-ritual dan upacara-upacara keagamaan maupun ritual penyembuhan.
            Catatan tertua tentang hipnotis didapat oleh Ebers Papyrus yang menjelaskan tentang cara pengobatan mesir kuno pada tahun 1552 SM. Dalam cacatan itu diceritakan ada sebuah kuil tempat pengobatan yang bernama “Kuil Tidur” , pada kuil tersebut, para pendeta mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangan ke kepala pasien sambil membacakan sugesti penyembuhan. Dan para pendeta tersebut dinyakiti oleh masyarakat setempat pada masa itu memiliki kekuatan magis.
            Sumber lain juga mengatakan, berdasarkan penemuan gambar yang diperkirakan gambar tersebut berasal dari tahun 4000 SM disebuah gua, ada sebuah metode pengobatan mirip hipnotis yang sudah dipraktikkan oleh bangsa Assyro-Babylonia dalam ritual disebuah kuil kuno milik mereka. Yang diyakini setelah mengikuti ritual ini, berbagai penyakit dapat disembuhkan serta rasa sakit yang menyertainya pundapat dihilangkan. Dalam metode ini, pendeta menggunakan obor untuk dapat membuat pasien menjadi fokus dan konsentrasi pasien pun meningkat. Setelah itu, tarian-tarian pun dilakukan dengan tujuan untuk membuat pasien berada dalam kondisi trance dan memanggil para dewa-dewi untuk mengusir roh jahat yang membuat sipasien sakit.
            Dari catatan sejarah lain juga ditemukan bahwa Wong Thai, yang dikenal sebagai pelopor pengobatan tradisional China mengajarkan sebuah metode pengobatan berbagai macam penyakit yang menggunakan fenomena trance kepada murid-muridnya. Di India metode yang hampir mirip juga diyakini dikembangkan oleh Hindu Veda dengan cara memfokuskan perhatian pasien kepada organ atau bagian tubuh yang sakit dan yang memerlukan pengobatan.
            Hipnotis juga digunakan oleh Hipocrates pada sekitar tahun 400-377 SM. Beliau adalh seorang dokter yang berasal dari Yunani yang sangat terkenal, ia juga dikenal sebagai pelopor ilmu kedokteran modern. Saat itu, Hipocrates mempunyai pendapat yang mengatakan penyakit yang diderita oleh seseorang sangat berhubungan dengfan karakter dan kepribadian dari orang tersebut. Dan pada zaman itu, teori ini menjadi prinsip dasar dari sebuah teori psychosomatic medicine. Beliau juga berpendapat bahwa begitu banyak penyakit dapat disembuhkan hanya dengan visualisasi/imajinasi. Di zaman yang bersamaan, hipnotis juga marak dipraktikkan oleh bangsa Romawi yang kebudayaannya sebagian besar dipengaruhi oleh bangsa Yunani.
            Bahkan, ternyata raja Mesir yang bernama Pyrhus, Kaisar Vespasian, Fancis I dari Prancis, dan para bangsawan Prancis lainnya sampai pangeran Charles X, juga mempraktikkan hal yang senada dengan hipnotis yaitu pengobatan yang caranya memberikan sugesti kepada pasien untuk dapat sembuh. Ini merupakan suatu hal yang sangat identik dengan hipnotis yang sarat akan sugesti.
            Setelah sekian lama dari itu, tepatnya pada tahun 1500 M, Paracelsus mengemukakan suatu istilah dan memperkanalkan istilah tersebut kepada publik, istilah itu adalh magnetism. Magnetisme ialah sebuah metode pengobatan yang cara kerjanya menggunakan media magnet. Dengan cara inilah pasien-pasien dapat menghilangkan penyakitnya. Dan metode ini yang digunakan Paracelsus untuk mengobati pasien-pasiennya.
            Cara ini kemudian diadopsi oleh Mesmer. Oleh karenanya, ilmu hipnotis pada zaman itu berganti nama lagi menjadi Mesmerisme. Ini disebabkan karena semakin berkembang dan bertambah banyak para pengikut Mesmer. Dan itu tidak lepas dari sangkut paut Mesmer itu sendiri dibidang hipnotis.
            Lalu pada perkembangan selanjutnya, tepatnya abad ke-18, barulah perkembangan ilmu ini secara bertahap berkembang kearah yang lebih maju dan modern. Oleh karenanya, pada abad ke-18 ini disebut-sebut sebagai tonggak awal kemunculan dan berkembangnya hipnotis modern.
            Hipnotis modern ini diawali dengan kisah seorang pendeta Katholik bernama Gassner yang bertempat tinggal di Klosters, sebelah timur Switzerland, memiliki teori memiliki teori tersendiri dan begitu khas, yakni, menurutnya “seseorang sakit adalah karena kemasukan setan”. Oleh sebab itu, untuk dapat sembuh, setan tersebut harus segerah diusir dari diri pasien tersebut.
            Gassner berbeda dengan pendahulunya yang menggunakan sistem hipnotis untuk penyembuhan yang memiliki sifat tertutup dari tinjauan medis, beliau malah mempunyai sifat terbuka. Ia tidak menghalangi seseorang untuk menilai metodenya. Bahkan para dokter yang ingin mengobservasi cara pengobatannya, ia dengan senang hati memperbolehkannya.
            Metode pengobatan menggunakan metode hipnotis yang dilakukan Gassner agak berbeda dengan pendahulunya, dia tidak mengobati pasiennya satu demi satu, namun ia mengobati pasiennya secara masal, dan bersamaan. Dengan cara para pasiennya diminta untuk duduk berjajar secara memanjang, sepirti dalam barisan syaf. Setelah para pasiennya siap, Gassner tidak langsung memberikan pengobatan kepada para pasiennya, namun ada seorang asisten yang lebih dulu memberikan sebuah cerama sebagai pendahul;unya. Yang salah satu isinya adalah ketika Gassner meletakkan tongkat salib dibadan pasien, maka pasien tersebut akan terjatuh kelantai dan tidak sadarkan diri. Bahkan ajaibnya, ini benar-benar terjadi.
            Pada saat pasien itu tidak sadarkan diri, pasien tersebut dianggap mati dan Gassner mulai memasukkan sugesti ke pasien tersebut bahwa setan telah diusir dari tubuh sang pasien, dan ketika pasien itu sadar, maka ia dianggap terlahir kembali dalam keadaan suci dan terbebea dari pengaruh setan.
            Selanjutnya, pada tahun 1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter yang sering menyaksikan aksi Gassner saat memberikan penyembuhan kepada pasiennya. Hal inilah yang mungkin membuat Mesmer juga tertarik untuk mengikutinya, sehingga hipnotis juga digunakan untuk menyembuhkan pasiennya dengan menggunakan media magnet. Ia pun memperkenalkan metode hipnotis miliknya dalam setiap penyembuhan yang dilakuikannya.
            Dari seorang Mesmer inilah kemudian hipnotis menyebar kecara aktif keseluruh belahan dunia. Beliau juga memiliki peran penting dalam perkembangan dan penyebaran hipnotis. Ia memperkenalkan hipnotis kebanyak wilayah, misalnya Prancis, Belgia, dan Swiss. Sehingga jangan heran kalau selanjutnya hipnotis disebut sebagai Mesmerisme.
            Istilah Mesmerisme ini masih degunakan sampai abad ke-18, yaitu pada masa James Braid dari Inggris. Ia adalh dokter dan penulis yang sangat terkenal diInggris. Beliaulah yang kemudian menjelaskan hipnotis dari sudut pandang psikologi. Dan ia pun melakukan penelitian tersendiri terhadap Mesmerisme. Dan dari hasil penelitiannya yang dijelaskan dalam bentuk kerangka ilmiah, hipnotis akhirnya dapat diterima sebagai salah satu metode pengobatan didunia kedokteran di Inggris pada saat itu.
            Dari jasa-jasanya inilah, maka James Braid dikenal sebagai seorang Bapak Hipnotis. Karena dialah orang yang pertama kali mempopulerkan nama hipnotis atau hipnotisme untuk menggantikan istilah Magnetisme dan Mesmerisme. Sejak saat itulah hipnotis dapat menyebar keseluruh belahan bumi dan dipelajari sampai saat sekarang ini.
            Dan dalam perkembangannya, sekarang hipnotis tidak hanya digunakan dalam pengobatan dan ritual-ritual saja, namun dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalm pertunjukan sebagai hiburan yang sangat memukau.

wawan pujiaman

Tokoh ulama kota Depok

 Berikut beberapa tokoh ulama terkenal di Kota Depok: Ulama Senior 1. KH. Abdullah Syafi'i (Pendiri Pondok Pesantren Darunnajah) 2. KH. ...